Minggu, 06 Januari 2013

Message from "Richard Cory" (Pesan Berharga dalam Puisi "Richard Cory")

 
 
 
 
 
 
 
 
RICHARD CORY

Whenever Richard Cory went downtown,
We people on the pavement looked at him:
He was a gentleman from sole to crown
Clean favored, and imperially slim.

And he was always quietly arrayed,
And he was always human when he talked:
But still fluttered pulses when he said,
"Good morning," and he glittered when he walked.
And he was rich - yes, richer than a king
And admirably schooled in every grace:
In fine, we thought that he was everything
To make us wish what we were in his place.

So on we worked, and waited for the light,
And he went without the meat, and cursed the bread:
And Richard Cory, one calm summer night,
Went home and put a bullet through his head


Bagaimana menurut kamu puisi di atas?
Puisi tersebut menceritakan tentang Richard Cory. Dalam puisi tersebut dia digambarkan sebagai seorang lelaki yang baik dan mempesona dari ujung kepala sampai ujung kaki, sangat santun, suaranya bergetar ketika mengucap "Good morning". Dia begitu bersinar, kaya raya, berpendidikan, dan memilik segalanya yang diinginkan manusia. Richard Cory hidup serba berkecukupan, tetapi pada suatu malam di musim panas yang hening ia pulang dan menembakkan peluru ke kepalanya. Ia bunuh diri.

Dari puisi tersebut kita dapat mengambil suatu pelajaran yang berharga. Manusia biasanya menginginkan harta yang berlimpah, pendidikan tinggi, dan wajah yang cantik atau tampan. Kebanyakan orang melupakan bahwa di dunia ini bukan hanya hal-hal tersebut yang dapat membuat kita bahagia.

Orang-orang mungkin berpikir bahwa kehidupan Richard Cory sangat sempurna tetapi orang-orang tersebut tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Richard. Mungkin saja Richard merasakan kesepian atau ketidaktentraman dalam hidupnya sehingga ia memutuskan untuk bunuh diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar